Nahdlatul Ulama Benteng Persatuan di Tengah Pilkada
Di tengah semangat demokrasi yang bergelora, perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dan alami. Namun, bagi kita, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU), menjaga persatuan dan kesatuan bangsa tetap menjadi prioritas utama.
Pilkada, sebagai perwujudan hak pilih dalam demokrasi, seharusnya menjadi ajang untuk mempererat persaudaraan, bukan malah menjadi alasan bagi kita untuk saling menjatuhkan atau bahkan merusak harmoni yang telah terbangun.
NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki peran besar dalam menjaga ukhuwah, baik ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia). Dalam suasana Pilkada, semangat persatuan ini harus tetap diutamakan meskipun ada perbedaan pilihan politik.
Perbedaan pandangan dalam memilih calon kepala daerah bukanlah alasan untuk mengorbankan persaudaraan dan rasa kebersamaan. Kunci utama dalam menyikapi Pilkada adalah kebijaksanaan dalam menyampaikan aspirasi dan pandangan tanpa harus melukai perasaan pihak lain. Sikap bijak ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menahan diri dari sikap saling menjelekkan atau mengadu domba yang justru akan memecah belah masyarakat.